
Gerakan yoga apa sih yang terbukti ampuh mengurangi kelengkungan tulang belakang penderita skoliosis? Langsung aja yuk kita baca!
Skoliosis merupakan kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping. Sebenarnya semua kalangan usia dapat menderita skoliosis. Namun pada umumnya, kondisi tersebut menimpa kaum remaja usia 10-15 tahun.
Ada berbagai penyebab mengapa seseorang mengalami skoliosis. Yang paling umum adalah karena kebiasaan duduk yang salah.
Pada kasus skoliosis yang parah dimana kelengkungan tulang punggung melebihi 45’, operasi biasanya merupakan jalan satu-satunya. Sedangkan untuk kondisi melengkungnya tulang punggung yang tidak terlalu parah, umumnya diatasi dengan memasang brace.
Walau efektif membantu meluruskan tulang punggung, tapi mengenakan brace sepanjang hari tentu bukan hal yang menyenangkan atau membangkitkan rasa percaya diri, khususnya pada remaja. Selain itu, metode pengobatan ini rata-rata mengharuskan pasien menjalani serangkaian terapi dan latihan yang melelahkan, dan menyita waktu serta uang.
Kenyataan pahit inilah yang kemudian menggerakkan Dr. Loren Fishman dan tim dari Columbia University College of Physicians and Surgeons di New York untuk melakukan penelitian.
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Global Advances in Health and Medicine menunjukkan penderita skoliosis hanya perlu rutin mempraktekkan gerakan yoga ‘ini’ selama 90 detik, sedikitnya 3 kali dalam seminggu. Berkurangnya kelengkungan tulang belakang pun dapat terlihat dalam waktu 3 bulan.
Gerakan yoga yang dimaksud adalah Side Plank.

Side Plank merupakan pose yoga yang melibatkan aksi berbaring menyamping dengan kedua lutut lurus. Tubuh bagian atas kemudian diangkat dan disanggah oleh siku dan lengan bawah.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 25 penderita skoliosis usia 14-85 tahun. Pada minggu pertama, partisipan diminta mempraktekkan Side Plank dengan sisi tubuh yang lebih lemah sebagai tumpuan.
Pose tersebut harus ditahan selama 10-20 detik setiap harinya. Selanjutnya, mereka diminta untuk tetap mempraktekkan gerakan yoga tersebut setiap hari dan menahannya selama yang mereka mampu.
Menurut Dr.Loren, skoliosis merupakan kondisi asimetris yang perlu ditangani dengan metode asimetris pula. Oleh sebab itu, beliau meminta partisipan melakukan gerakan yoga ini pada sisi tubuh yang lebih lemah saja. Dengan demikian, sisi tubuh tersebut dapat lebih diperkuat sehingga kelengkungan yang dihasilkan berkurang.
Hasil penelitian menjumpai terjadi peningkatan setelah partisipan melakukan Side Plank. Setelah melakukan gerakan yoga tersebut selama 1,5 menit sehari, dalam 6,1 hari per minggu dan total 6,8 bulan, tingkat kelengkungan punggung dijumpai membaik sekitar 32%.
Sedangkan untuk 19 partisipan yang melakukan Side Plank minimal 3 kali seminggu, tulang punggungnya mengalami perbaikan sebesar 40,9%. Dari semua partisipan yang ada, kaum remaja mengalami peningkatan kondisi sebesar 49,6%, sedangkan kondisi partisipan dewasa membaik hingga 38,4%.
Tentunya hal ini merupakan berita gembira, apalagi berbagai hasil studi juga membuktikan bahwa yoga dapat menurunkan stres dan depresi. Jadi tunggu apalagi?! Para penderita skoliosis, mari berlatih Side Plank rutin setiap harinya!