Disfungsi ereksi adalah momok atau ketakutan besar bagi pria, karena hal ini akan menganggu peran pria di rumah tangga.
Disfungsi ereksi bisa disebabkan karena beberapa hal, yaitu:
- Pengaruh psikologi
- Pengaruh makanan atau alkohol
- Pengaruh kurang gerak atau kelebihan berat badan.
Untuk kelebihan berat badan dan kurang gerak adalah faktor yang sangat sering ditemui. Orang-orang yang obesitas, biasanya mempunyai kadar gula darah yang tinggi. Olahraga bisa menjadi bagian penting dalam mengelola diabetes. Olahraga dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil dan bahkan membantu menurunkan peluang terkena penyakit.
Jalan cepat, berlari, dan latihan kekuatan dengan beban adalah pilihan yang baik. Namun ada olahraga yang tidak perlu diluar dan sangat membantu melenturkan tubuh yaitu – berlatih senam yoga.
Manfaat Kesehatan dengan berlatih Yoga
Orang-orang telah berlatih yoga selama ratusan tahun. Penelitian menunjukkan bahwa yoga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan serta membantu mengelola gejala khusus untuk diabetes.
Yoga adalah aktivitas fisik dan mental. Kata itu berasal dari kata bahasa Sanskerta untuk bergabung atau bersatu. Ini adalah campuran postur khusus, teknik pernapasan, dan meditasi.
YOGA dapat membantu Anda:
- Menjadi lebih kuat
- Tingkatkan keseimbangan Anda dan kurangi kemungkinan jatuh, bahkan jika Anda mengalami kerusakan saraf
- Lebih baik mengontrol kadar gula darah
- Lebih fleksibel
- Membentuk otot
- Membuat Stres lebih rendah
- Meningkatkan fungsi saraf Anda
- Menurunkan tekanan darah Anda (darah tinggi menyebabkan disfungsi ereksi)
Mengapa latihan yoga dapat memperbaiki disfungsi ereksi
Aktivitas fisik adalah bagian besar dari tetap sehat dengan diabetes. Dan penderita diabetes adalah biasanya menderita disfungsi ereksi. Dan olahraga teratur adalah salah satu jenis gerakan fisik terbaik bagi penderita diabetes / disfungsi ereksi.
Yoga bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda mencari sesuatu yang lebih lembut untuk persendian dan tidak akan membuat napas terengah-engah. Sebagian besar jenis yoga bukan aerobik, yaitu ketika jantung Anda berdetak lebih cepat dan tubuh Anda menggunakan lebih banyak oksigen. Tetapi jika Anda melakukannya yoga yang aktif seperti vinyasa, power yoga dan ashtanga, Anda dapat membuat yoga menjadi latihan kardio.
Sebuah tinjauan terhadap 37 studi secara acak dan terkontrol menemukan bahwa dibandingkan dengan tidak berolahraga, berlatih yoga membantu menurunkan berat badan Anda, menurunkan kadar kolesterol “buruk”LDL, dan meningkatkan kolesterol”baik” HDL Anda.
Yoga juga bisa menjadi bentuk resistensi, atau kekuatan, latihan, yang menggunakan beban bebas atau berat badan Anda sendiri untuk membantu membangun otot. Latihan resistensi telah terbukti mengatur kadar glukosa darah pada orang dengan diabetes tipe 2 dengan lebih baik. Ini juga membantu sel Anda merespons insulin dengan lebih baik dan mengubah glukosa dalam aliran darah Anda menjadi energi.
Cara Memulai Berlatih Yoga
Jika Anda baru mengenal yoga, periksa kelas pemula dengan profesional yoga yang berkualitas. Rumah sakit atau pusat medis lokal bahkan dapat menawarkan kelas gratis untuk penderita diabetes. Anda juga dapat melakukan yoga di rumah dengan menonton video atau tutorial online gratis.
Sebagian besar jenis yoga aman. Tetapi bicaralah dengan dokter Anda jika Anda memiliki masalah. Yoga serba cepat seperti hot yoga atau Bikram mungkin tidak direkomendasikan untuk beberapa orang yang menderita diabetes.
Berhati-hatilah untuk pergerakan yang cepat. Pergeseran tiba-tiba bisa membuat tekanan darah Anda turun/naik dan membuat Anda pusing. Beberapa Pose yoga yang mungkin Anda bisa coba:
- Sun Salutation
- Seated Frog Pose
- Seated Spinal Pose – Pose memutar, seperti putaran tulang belakang duduk
Hindari pose terbalik atau inversi, seperti kepala berada dibawah. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di mata Anda dan bisa menyebabkan kerusakan.
Senam Yoga Harus Berapa Lama?
Tidak ada pedoman yang menetapkan untuk berapa lama berlatih yoga, tetapi setidaknya 150 menit (2.5jam) latihan intensitas sedang setiap minggu. Jika Anda merasakan sakit atau tidak nyaman, kurangi porsi berlatih. Instruktur yoga sering menyarankan agar Anda tidak makan sebelum sesi.
Tetapi pertimbangkan makan camilan ringan, terutama jika Anda menggunakan insulin atau obat lain, sebelum berolahraga untuk menghindari gula darah rendah. Selalu tanyakan kepada dokter Anda sebelum memulai kegiatan baru jika ada perubahan yang perlu dilakukan pada rencana perawatan Anda.