Sering kali kami ditanya oleh calon pembeli untuk mencari matras yoga yang cocok bagi mereka. Salah satu alasan utama mereka mempunyai telapak tangah yang sering berkeringat, atau disebut hyperhidrosis.
Banyak diantara yogi mempunyai kecenderungan telapak tangan atau kaki berkeringat. Hal ini sangat menganggu apabila mereka melakukan pose yoga favorit, yaitu posisi downdog. Karena pada posisi ini, kedua tangan menjulur kemuka lurus dan menopang berat badan, dan tangan licin akan memberikan masalah untuk tergelincir. Sebelum kita diskusikan matras yoga yang cocok bagi kecenderungan tangan berkeringat ini, marilah kita lihat bahan yoga mat yang dijual pada umumnya.
Bahan yoga mat dibagi menjadi 3 yaitu:
- Bahan PVC (polyvinyl) – bahan yang paling awet untuk matras yoga, namun bisa licin karena closed cell. Keawetan: sangat baik.
- Bahan Rubber (karet) – bahan natural dari pohon karet. Namun permukaan bisa closed cell (manduka) atau opencell (Jade Yoga) – keawetan – medium
- Bahan TPE (thermoplastic elastomer) – bahan dari kombinasi plastik dan rubber. Enteng tapi tidak awet.
- Bahan kombinasi PU (pulyerethane) dan Rubber – biasanya permukaan dari PU dan bawah dari rubber. Yoga mat ini cukup favorit dikalangan yogi. Anti slip dan keawetan medium.
Bahan bagi yogi yang mempunyai telapak basah atau sering berkingat adalah matras yoga yang open cell, atau mempunyai pori terbuka. Hal ini disebabkan karena keringat yang ada di telapak tangan atau kaki langsung terserap kedalam pori, sehingga permukaan matras yoga tidak begitu basah. Hal ini biasanya ditemui di yoga mat bahan 100% rubber atau kombinasi PU+rubber.
Manduka mengeluarkan yoga mat anti-slip, yaitu manduka GRP. Yoga mat buatan Itali ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Fitur 180cm x 66cm x 6mm – Panjang dan lebar yang cukup baik, tidak terlalu sempit. Ketebalan GRP normalnya adalah 6mm, tapi ada model baru dengan tebal 4mm.
- Yoga mat ini di desain memang untuk yang berkeringat. Sangat cocok bagi bikram atau hot yoga, atau gerakan yoga yang flowing seperti ashtanga dan vinyasa.
- Bahan PU+rubber (seperti lulu lemon) tetapi GRP ada kelebihannya. Ada zat charcoal (arang) yang dimasukkan kedalam bahan sehingga tidak menyebabkan bau dan ada bahan anti-bakteri. Seperti yang anda tahu, open cell menyerap keringat – – Charcoal-infused natural rubber core absorbs sweat to eliminate odor.
Salah satu catatan kami apabila Anda memilih yoga mat open cell seperti lulu lemon atau manduka GRP. Anda harus benar-benar merawatnya. Apabila setelah latihan, yoga mat dibentangkan lagi di rumah dan di angin-angin supaya keadaan lembab dan basah kering. Karena apabila tidak akan terjadi jamur dan bau kurang sedap.
Selain itu, yoga mat harus juga dicuci apabila sudah kotor. Hal ini tergantung seberapa sering pemakaian. Untuk mencuci, pakai sabun yang lembut dan tidak merusak permukaan yoga mat dengan Tortueyoga Soap.
Pilih tas yang ada lubang. Hal ini membuat udara mudah masuk dan kelembaban akan cepat hilang. Atau kalau tas yoga tidak ada lubang Anda bisa buka tutup atau atasnya. Tas yoga dari Tortueyoga tidak mempunyai tutup dan hanya dikencangkan saja ikatannya. Hal ini membantu yoga mat dapat bernafas atau udara masuk.
Ada yang bertanya, bagaimana kalau saya suka bahan yang sangat awet dan buatan German seperti PRO Series dari manduka (PRO dan PROlite) atau Tortueyogamat Series (Balance, Basic dan Stickymat)? Anda bisa memberi alas yoga towel mat (Tortueyoga Towel Mat). Handuk yoga ini makin basah makin anti-slip (Grippy when Drippy). Sebelum memakai yoga towel sebagai pembantu, anda dapat percikkan air minum di bagian telapak tangan dan kaki. Maka pasti anda tidak akan terpeleset lagi alias anti-slip.
Jadi ada 2 solusi ya untuk mendapatkan anti-slip di latihan yoga. Pakailah yoga mat yang open cell dan memakai towel mat spesial seperti Tortue Mat Towel.