[vc_row][vc_column][vc_column_text]Banyak atlet profesional yang kini menambahkan yoga ke dalam latihan rutin mereka. Sebabnya, yoga mengajarkan fokus, komitmen dan ketetapan pikiran, tiga hal yang identik dengan kualitas atlet profesional maupun pelaku yoga yang serius. Akan tetapi, jika para yogi telah lama paham bahwa manfaat yoga jauh melebihi olah fisik yang dilakukan di atas lantai atau matras, para atlet profesional kebanyakan baru mulai menyadarinya saat yoga mulai populer baru-baru ini.
Latihan Yoga Sangat Bermanfaat Bagi Atlet Khususnya Untuk Menjaga Tidak Cedera.
Tanya saja pada tim kriket asal New South Wales, the SpeedBlitz Blues. Saat ini, para anggotanya rutin berlatih yoga dua kali seminggu bersama instruktur sekaligus pemilik studio yoga Yoganic di Sydney, Melissa Knapp. Menurut Knapp, yang pertama kali merasakan manfaat yoga di studionya adalah mantan kapten tim, Simon Katich. Simon merasa bahwa pernapasan yoga membantunya mengurangi stres dan tampil di lapangan dengan lebih baik. Ketika melatih atlet, Knapp memulai dengan pelajaran akan kesadaran tubuh dan pikiran. Hal itu karena atlet cenderung bersikap kelewat ingin unggul sehingga mereka tanpa sadar akan mencoba ‘memenangkan’ sesuatu lewat yoga. Sebaliknya, pelajaran yang ditonjolkan adalah bagaimana cara mendengarkan tubuh sendiri serta menyesuaikan pola napas.
Secara umum, keuntungan melakukan yoga untuk atlet ada beberapa, yaitu:
- Yoga melatih atlet untuk tetap tenang walau dalam keadaan penuh tekanan.
- Yoga membantu meningkatkan keseimbangan, kewaspadaan, kegesitan dan mempercepat pemulihan dari cedera.
- Bagi atlet, ada juga beberapa hambatan serta tantangan yang akan dirasakan ketika berlatih yoga, yaitu:
- Sifat yoga yang non-kompetitif bisa membuat para atlet frustrasi karena sulit menyesuaikan diri.
- Jenis yoga harus disesuaikan dengan sifat pertandingan yang akan dihadapi agar fokusnya tepat. Misalnya, sebelum menghadapi pertandingan besar, fokus pada yoga yang melatih napas. Sebaliknya, setelah pertandingan atau sesi latihan yang cukup berat, model yoga yang dilakukan sebaiknya yang bersifat restoratif.
Intinya, walaupun yoga memiliki banyak manfaat untuk atlet, sifatnya yang tidak kompetitif bisa membuat atlet, yang terbiasa bersaing, menjadi frustrasi. Karenanya, sangat penting agar atlet selalu didampingi oleh profesional jika latihan yoga hendak dimasukkan ke dalam daftar jenis latihan yang harus dilakukan atlet.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/1″][vc_text_separator title=”Related Articles” title_align=”separator_align_center” align=”align_center” color=”grey” border_width=”5″][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/1″][vc_basic_grid post_type=”post” max_items=”3″ style=”all” items_per_page=”10″ show_filter=”” element_width=”4″ gap=”30″ orderby=”rand” order=”DESC” filter_source=”category” filter_style=”default” filter_align=”center” filter_color=”grey” filter_size=”md” button_style=”rounded” button_color=”blue” button_size=”md” arrows_design=”none” arrows_position=”inside” arrows_color=”blue” paging_design=”radio_dots” paging_color=”grey” loop=”” autoplay=”-1″ item=”none” grid_id=”vc_gid:1437556562731-52518aed-967b-7″][/vc_column][/vc_row]