Apa mungkin yoga asana dapat mencederai kita? Banyak ditemukan testimonial dari majalah maupun di dunia maya, yoga asana memberikan keuntungan bagi kesehatan. Sehingga, fakta “cedera karena yoga” sangat kontroversial sekali…..
Apakah anda mengalami sakit di otot/tulang, numbness (mati rasa di kulit) dan tingling (kulit serasa ditusuk jarum dsb)? Apakah perasaan diatas anda temukan setelah berlatih yoga asana? Apabila “ya” ini adalah tanda-tanda yang harus anda simak dengan hati-hati.
Tidak semua posisi yoga aman untuk semua orang. Sebagai contoh, seorang guru yoga bernama Patricia Sullivan menceritakan pengalaman cedera karena yoga asana yang dilakukannya (Yoga Journal edisi October 2010). Cedera disebabkan karena pose headstand yang mencederai di bagian “urat syaraf (nerve)” dan mengakibatkan dia tertidur saat menyetir mobilnya dan mobilnya keluar jalan dan masuk ke danau. Setelah dokter memeriksa keadaanya secara seksama, ditemukan “nerve damage” termasuk “reversed cervical curve, disk degeneration, dan penumpukan tulang rawan yang me-blokir syaraf ke pusat. Patricia sempat mengalam penolakan diri mengenai hal ini, karena dia merasa yoga asana yang dilakukan memberikan keuntungan kesehatan lainnya, sehingga tanda-tanda negatif tidak dihiraukannya. Hal ini biasanya disebut “asana addiction” atau adiktif asana.
Setelah cedera, Patrica harus belajar menggunakan semua bagian tubuh untuk selaras dengan pikiran, hati dan egonya. Posisi headstand memberikan keuntungan yang luar biasa (terutama memberikan ketenangan batin dan jernihnya pikiran), dan hal ini seolah memberikan rasa positif daripada rasa sakit yang diderita tiap harinya. Patricia mengalami asana addiction, dimana dia tidak dapat melepaskan yoga asana yang bahaya bagi tubuhnya dan baru sadar pada saat mengalami kecelakaan pada mobilnya.
Yoga Asana adalah istilah Sanskerta yang sering diterjemahkan sebagai “postur” atau “pose.”Asana juga dapat diterjemahkan sebagai“ kursi yang stabil dan nyaman, ”khususnya untuk tujuan meditasi.
Patricia tentunya tidak sendiri. Ada juga praktisi yoga yang cukup berpengalaman dan adiktif pada yoga asana yang mencerai tubuhnya secara perlahan. Dia sangat menyukai “drop back” ke posisi wheel pose dari standing upright pose dan ini menyebabkan de-stabilisasi salah satu tulang belakangnya (vertebrae).
Hasil survei Yoga Tune Up @ Teacher trainees, beberapa praktisi mengakui mereka mengalami telinga yang berdenging (ringing ears) disebabkan melakukan posisi shoulderstand dan plow yang terlalu lama. Mereka juga merasakan apa yang dialami oleh Patricia, yaitu asana addiction. Mereka terus melakukan posisi yoga asana ini meski sedikit demi sedikit proses ini mencederai mereka.
Jadi apa yang harus dilakukan apabila yoga asana ternyata mencederai anda? Tentunya para guru yoga dan praktisi yang berpengalaman harus mempelajari dengan detil yoga asana yang sekiranya dapat menyebabkan tekanan yang sangat kuat pada joint tulang dan pusat syaraf. Pengetahuan ini harus terus dipelajari, dikembangkan dan diberitahukan dengan baik kepada murid dan teman-teman. Bagi praktisi yoga yang baru memulai, harus mendengarkan tubuhnya sendiri. Jangan sampai memaksakan pose yoga apabila anda merasakan sakit di joint, tulang atau otot.
Guru yang berpengalaman tidak akan memaksa murid untuk melakukan pose yang sulit, tetapi bisa menemukan cara yang aman supaya murid dapat mempelajari posisi yang sulit sesuai dengan proses taraf belajarnya. Maka itu, anda perlu berhati hati memilih guru yang tepat. Guru yang baik akan mengetahui mengajar yang aman, tetapi tetap efektif supaya anda dapat melakukan asana dengan baik dan aman. Pelajarilah kontra-indikasi dari yoga asana, sehingga anda dapat berhati-hati apabila sudah mempunyai cedera pada tulang/otot sebelumnya. Contoh “inversion pose” kontra- indikasi adalah saat menstruasi pada wanita.