Sama seperti para pendidik di sekolah pada umumnya, guru yoga pun perlu memiliki kreativitas dalam mengajar agar suasana latihan tak berjalan monoton dan membosankan. Bila saat ini Anda merasa mentok dan kehabisan ide baru, maka beberapa tips berikut mungkin bisa jadi inspirasi baru.
1. Kombinasikan ‘materi’nya
Kelas yoga akan berjalan baik dan terarah bila Anda menentukan lebih dulu materi apa saja yang ingin dilatih. Anda boleh memilih 1 materi utama namun saat menyeleksi gerakan yang ingin dilatih, ada baiknya manfaat yang dihasilkan nanti tak hanya berfokus pada 1 bagian itu saja.
Contoh bila keseimbangan adalah materi utama, maka pilih juga pose yang melibatkan sasaran lain seperti fleksibelitas, kekuatan, pembentukan, dan lain sebagainya. Anda bisa mengombinasikan beragam gerakan dari berbagai kategori seperti Chair Pose (standing pose) yang tak hanya melatih keseimbangan namun juga kekuatan tubuh bagian bawah.
Jangan segan melanjutkannya dengan Lord of the Dance Pose (backbend) yang tak hanya menyeimbangkan namun juga melenturkan tubuh. Pose keseimbangan lain seperti downward facing dog (forward bend), headstand (inversion), hingga revolved side angle pose (twist) juga dapat dipilih sebagai alternatif agar gerakan tetap variatif dan tidak monoton.
2. Pilih dan kembangkan sebuah pose utama
Alternatif lain adalah dengan memilih sebuah pose sebagai yang utama, lalu dari situ mengembangkannya menjadi beragam pose lain. Ketika sebuah pose sudah dipilih, coba pikirkan apa saja yang perlu dilakukan saat pemanasan hingga pendinginan. Contoh downward facing dog yang bisa menjadi dasar bagi pose lain seperti lunge, cobra, plank, one-legged king pigeon, dan lain sebagainya.
3. Fokus pada area tubuh tertentu
Anda juga dapat memilih salah satu bagian tubuh sebagai materi utama dalam pelatihan kelas yoga, entah itu bahu, pinggul, torso, perut, atau hamstring. Bila murid yang diajar rata-rata orang yang itu-itu juga, maka pastikan bagian tubuh yang menjadi sasaran selalu berbeda dalam setiap pertemuannya. Dan beranjak dari bagian tubuh yang dipilih sebagai fokus latihan, maka Anda bisa mulai menentukan setiap posenya mulai dari opening hingga closing.
4. Baca ‘kelas’ Anda
Beda guru, beda pula gaya mengajarnya. Pasalnya, siapa yang dapat mengira kalau gaya yang Anda terapkan dalam kelas yoga selama ini bisa jadi kurang bisa selaras dengan gaya para murid? Oleh sebab itu, untuk mencari tahu apakah style yoga A atau B yang justru bisa dinikmati oleh para murid, jangan segan untuk bereksplorasi dengan mencoba beberapa gaya baru. Siapa tahu Anda pun bisa belajar banyak hal baru melaluinya.
5. Pilih bhavana-nya
Feeling apa yang ingin Anda bangkitkan dalam setiap gerakan pada kelas yoga hari ini? Berpedoman dari hal itu, maka Anda bisa mulai memilih pose-pose yang dapat membangkitkan timbulnya perasaan tersebut.