Skip to content

Seni Mengajar Yoga – Ini Lho 5 Hal yang Ingin Dikatakan oleh Murid

Hanya karena guru yoga lebih berpengalaman dibanding muridnya, tak berarti bahwa mereka pasti tahu segalanya. Kadangkala, apa yang mereka lakukan bisa saja ‘salah’ di mata para muridnya.

Tapi namanya juga murid, kebanyakan pasti segan mengkritik gurunya perihal belajar yoga berikut ini pada gurunya. Jadi guru yoga, mari perhatikan curahan hati para murid Anda di bawah ini.

 

1.Mengajarlah dengan bijak

Setiap murid yang datang ke kelas pasti ingin belajar yoga dengan benar. Namun adakalanya, keterbatasan fisik maupun pengetahuan mencegahnya melakukan pose tertentu dengan sempurna. Nah di sinilah pentingnya peranan dan perhatian si guru yoga.

Memang sih Anda tak harus berkeliling dan membenahi pose setiap murid satu per satu, hal ini pasti buang-buang waktu. Lagipula faktanya, ada murid mungkin bersedia ‘disentuh’ dan dibenahi secara fisik, namun ada pula yang tidak nyaman.

So, cukup perhatikan mereka, ingat dan sebut namanya ketika mengarahkan kepada pose yang benar.

 

mengajar yoga - samantha dan jeniifer2.Jangan ‘mempermalukan’ pemula

Murid yang baru belajar yoga umumnya kurang pede dan tidak aman karena masih banyak PR yang harus mereka kerjakan. Karenanya bila mereka salah melakukan gerakan yoga tertentu, jangan sampai ceroboh dan menegur blak-blakan di depan murid lainnya. Mereka bisa malu dan enggan belajar yoga lagi.

Sebaliknya, peragakan pose yang benar sambil memberikan arahan yang jelas dan mendetil dengan begitu si pemula tak merasa terintimidasi.

 

3.Jelaskan makna posenya

Menjelaskan asal mula dan manfaat gerakan yoga yang sedang dipraktekkan bisa membuat murid paham soal mengapa mereka mesti melakukan pose tersebut dengan benar. Penjelasan semacam ini juga membuat murid tahu bahwa yang mereka lakukan itu lebih dari sekedar stretching belaka. Dengan begitu, mereka semakin termotivasi untuk mempraktekkannya lebih sungguh-sungguh lagi.

Baca:   Apakah Anda Siap dengan YTT (Yoga Teacher Training) ?

 

4.Hindari menyebutkan bahasa Sansekertanya saja

Memang benar bahasa Sansekerta adalah bahasanya yoga, namun tak semua murid memahami atau menghafal itu. Sebaliknya, sebutkan pose yang harus dipraktekkan dalam bahasa Inggris juga. Dengan begitu para murid tak merasa diperlakukan sebagai orang bodoh dan mental mereka juga tak sampai down.

 

5.Please be creative! (wajib untuk kreatif!)

Jeritan hati yang terakhir adalah jadilah guru yang kreatif di setiap sesi pengajaran. Hindari mengajarkan rangkaian gerakan yang itu-itu saja karena dapat membuat murid bosan dan frustrasi.

Jangan terpatok pada ‘rutinitas’ yang sudah ada. Contohnya, Anda mungkin memfavoritkan peralihan pose dari Warrior II ke Half Moon, namun jangan ajarkan itu setiap minggu.

Coba gali inspirasi baru atau rangkaian gerakan lainnya, entah dari sesama guru, atau dengan browsing di internet. Dengan begitu, setiap murid yang datang belajar yoga akan merasa puas karena selalu memeroleh wawasan baru di kelas setiap minggunya.

 

by: Samantha Trueheart and Jennifer D’Angelo Friedman