Karena yoga bersifat personal, maka pada dasarnya, tidak ada unsur ‘benar’ atau ‘salah’ sewaktu mempraktekkan setiap posenya. Contoh gerakan yoga down dog, beberapa orang mungkin berpikir bahwa pose ini baru sempurna bila tumit menyentuh lantai. Padahal tidak mesti demikian. Oleh sebab itu, mari kita simak kira-kira apa saja 7 mitos soal down dog itu.
Mitos 1: Tumit harus menyentuh lantai.
Ya, beberapa mungkin mampu melakukannya, namun banyak juga yang tidak. Nyatanya, ada beberapa hal yang menyebabkan tumit sulit menyentuh lantai, seperti:
- Otot hamstring dan betis kaku.
- Ukuran/ panjang urat keting atau urat daging tumit – karena berupa urat, bagian ini sebaiknya tidak dipaksakan untuk meregang karena fungsinya adalah untuk menstabilkan.
- Struktur tulang, dimana range pergerakan pergelangan kakinya minim.
Karena itu, jangan paksakan kalau tumit memang tidak bisa menyentuh lantai. Toh itu tak berarti gerakan yoga down dog-nya salah.
Mitos 2: Jari-jari wajib direntangkan selebar mungkin.
Pada prakteknya, merentangkan jari tangan selebar mungkin ketika melakukan gerakan yoga down dog justru bisa memicu ketegangan dan ketidaknyamanan. Untungnya, tidak semua guru yoga setuju dengan teknik ini.
Salah satunya adalah Amber Burke, salah satu penulis Yoga International. Melalui artikelnya yang bertajuk “Three Ways to Practice Downward Facing Dog”, Amber mengundang para pembaca untuk merasakan sendiri bagaimana sensasinya bila merapatkan jari tangan sewaktu berlatih gerakan yoga down dog. Menurutnya, posisi tangan semacam ini mampu memaksimalkan telapak, khususnya bagian ‘tumit’ tangan.
Lain halnya dengan Kat Heagberg – editor dari Yoga Internasional – wanita yang mengajar yoga sejak 2005 tersebut lebih memilih merentangkan sedikit saja jari-jarinya seperti sedang mencakar lantai. Posisi ini dinilainya lebih stabil.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa setiap yogi harus mencari sendiri posisi jari bagaimana yang paling nyaman untuknya saat mempraktekkan gerakan yoga down dog.
Mitos 3: Telinga mesti segaris dengan bisep.
Ada yang berpikir kalau salah satu poin sukses gerakan yoga down dog adalah memposisikan dahi sedekat mungkin dengan lantai. Padahal aksi mendorong dada ke arah paha dan menurunkan dahi serendah mungkin ke lantai justru menghambat rotasi lengan, ‘melumpuhkan’ otot bahu sehingga bikin leher dan bahu jadi tegang.
Sebaliknya, posisi telinga segaris dengan bisep didapati mampu menstabilkan pose yoga down dog. Namun hal inipun hanya berlaku untuk beberapa yogi yang kondisi bahunya cukup ‘terbuka’. Sedangkan bagi mereka yang range pergerakan bahunya lebih minim, posisi telinga segaris bisep jelas tak mungkin dicapai.
Mitos 4: Panjang down dog mesti sama.
Cara terbaik untuk mengukur seberapa panjang down dog tiap orang adalah dengan memulainya dari plank pose. Dari situ, tanpa menggerakkan tangan dan kaki, dorong tubuh ke atas. Namun adakalanya panjang pose ideal ini tak berlaku, misalnya ketika hendak melakukan handstand, down dog twist, atau scorpion down dog. Dalam hal ini, gerakan down dog harus dibuat lebih pendek agar lebih stabil, dan ini tidak salah.
Mitos 5: Kaki wajib lurus.
Memang benar jika down dog dapat dimodifikasi dengan menekuk lutut. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa image soal down dog yang sempurna adalah jika kaki lurus (posisi lutut yang ditekuk dinilai terlalu gampang). Padahal kesempurnaan pose yoga dinilai dari bagaimana dampaknya terhadap tubuh.
Jadi bila hamstring kaku, atau meluruskan kaki menyebabkan punggung bawah bungkuk, maka tak mengapa kok untuk menekuk kaki sedikit.
Mitos 6: Lempeng bahu harus ditarik menjauh dari telinga.
Saat lengan direntangkan di atas kepala, lempeng bahu memang perlu diangkat juga. Karenanya menarik bahu turun bukanlah saran yang tepat. Daripada melakukannya untuk mengurangi tekanan pada leher dan bahu, lebih baik posisikan belakang kepala tetap diagonal dengan tulang ekor. Sebab bisa jadi, penyebab tekanannya adalah akibat mendorong dada terlalu keras ke arah paha. Alternatif lain adalah dengan melebarkan lempeng bahu atas, memutar lengan atas ke luar, atau mengangkat bagian dalam ketiak ke atas.
Mitos 7: Down dog yang benar harus dilakukan dengan tangan dan kaki menyentuh lantai.
Untungnya masih ada banyak cara benar lain ketika melakukan down dog, seperti menyanggah tangan dengan block, di atas kursi, atau dinding. Tergantung dari sikonnya, Anda bahkan boleh memilih alternatif pose serupa seperti dolphin atau puppy yang lebih aman juga bagi pergelangan tangan.
Jadi itulah tadi beberapa mitos soal gerakan yoga down dog yang seharusnya tidak dipercayai lagi.